About Us

H. Restal Sukarta & Hj. Santirah
H. Restal Sukarta & Hj. Santirah

LATAR BELAKANG

Keluarga adalah kelompok terkecil di dalam sebuah masyarakat. Keluarga memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu Bangsa dan Negara. Tanpa adanya peranan keluarga maka dapat dipastikan keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara akan mengalami kemerosotan moral.

Pendidikan pertama yang diberikan keluarga sangatlah penting, karena apa yang dipersiapkan di dalam sebuah keluarga akan menjadi ujung tombak dalam menangkal berbagai hal negative yang berasal dari lingkungan di luar (Masyarakat). Oleh karena itu, keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk pertumbuhan manusia menjadi seorang yang berguna di masyarakat.

Apakah anda dapat membayangkan? apa yang akan terjadi? jika setiap keluarga di unit terkecil ini sudah tidak peduli terhadap pendidikan anak-anak mereka. Di dalam benak saya kondisi negative akan menyeliputi kehidupan di masyarakat. Tatanan moral dan nilai-nilai luhur akan hilang dari kehidupan bermasyarakat.

Seorang anak yang tidak peduli terhadap orang tuanya, seorang anak yang memanggil orang tuanya dengan sebutan nama, seorang anak muda yang tidak menghormati orang-orang yang sudah tua, saling tidak peduli terhadap tetangga (Hidup semau gue J) tidak ada lagi manusia yang saling menghargai dan menghormati kehidupan orang lain. Maka hancurlah hidup ini….

Agar kondisi di atas tidak terjadi maka diperlukan peran aktif dari kedua orang tua untuk mendidik anaknya dengan kasih sayang dan ilmu yang bermanfaat. Apa yang orang tua tunjukan kepada anak-anak mereka adalah pelajaran yang akan diteruskan oleh anak-anak mereka dalam menjalankan kehidupan mereka setelah lulus dari tempaan orang tua. “Ibarata anak panah yang dipersiapkan dengan matang, dengan memililih bambu yang sudah tepat, dibelah, diruncingkan ujung-ujungnya, di timbang-timbang agar beratnya seimbang, di serut agar halus dalam menembus udara, sekiranya telah siap, maka orang tua akan melepaskan anak panah tersebut dengan busur disertai dengan doa maka terlepaslah anak panah tersebut menuju kehidupan masyarakat”. Setelah anak panah terlepas, orang tua hanya bisa berharap yang terbaik untuk sang anak dengan doa menyertainya.

Pengalaman-pengalaman orang tua ini merupakan sejarah yang sering diceritakan kepada anak-anak penerus mereka dengan harapan anak-anak akan mengerti mereka keturunan siapa dan dari mana mereka berasal itulah yang disebut sebagai Sisilah Keluarga, akan tetapi apa yang diceritakan dari generasi ke generasi terkadang mengalami penurunan makna yang ingin disampaikan. Tentunya hal ini disebabkan karena adanya kejadian-kejadian yang tidak ingin diceritakan karena merupakan sebuah aib (kejadian yang memalukan) sehingga anak cucu hanya perlu mengetahui sesuatu yang sifatnya positif atau membanggakan saja. Padahal sesungguhnya kehidupan ini adalah sejarah, apa yang kita perbuat hari ini akan menjadi sebuah sejarah di hari esok dan sejarah itu pasti akan berulang.

Dengan demikian diperlukan adanya keterbukaan di dalam menyampaikan pelajaran kehidupan yang telah dialami oleh orang tua kepada anak-anak mereka demi tercapainya perubahan menuju kehidupan yang lebih baik dan semakin baik bahkan kalau bisa mendekati kesempurnaan seperti kehidupan yang dicontohkan oleh rosul dan nabi kita Muhammad SAW.

Semoga dengan apa yang ingin penulis tulis di dalam buku ini, akan menjadi sumber informasi yang dapat membantu dan menjaga apa yang ingin disampaikan oleh orang tua kepada generasi-generasi penerusnya tanpa adanya pengurangan makna. Sehingga generasi penerus dapat selalu belajar dan memperbaiki bahkan meningkatkan apa yang sudah dilakukan oleh generasi sebelumnya untuk menjadi lebih baik atau semakin baik.

                                                                                                  Cirebon 10 Agustus 2013



                                                                                                            Fandy Rasyid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar